Membangun TRUST dalam Bisnis


Satu hal yang akan merubah segalanya, itulah TRUST. Ketika trust kita miliki, maka kita akan mendapatkan segalanya yang kita inginkan, pun demikian ketika trust tidak kita miliki, maka kita pun bisa kehilangan segalanya. Kekayaan, jabatan, kekuasaan, keluarga, pemerintahan, bisnis dan apapun yang kita inginkan hanya akan kita peroleh jika kita memiliki trust. Ilustrasi sederhananya bisa dengan menjawab pertanyaan berikut : Bagaimana mungkin calon mertua anda menikahkan anaknya jika mereka tidak trust dengan anda? Bagaimana mungkin anda mengharapkan memperoleh mandat kekuasaan jika rakyat tidak trust kepada anda? Bagaimana mungkin pula relasi bisnis atau investor modal mau bekerjasama dengan anda jika mereka tidak trust terhadap anda?

Trust adalah modal utama muamalah dan bisnis dalam Islam. Bahkan dalam salah satu jenis syirkah (kerjasama bisnis dalam Islam) dikenal syirkah wujuh yaitu kerjasama bisnis antara dua badan dengan modal dari pihak lain (diluar kedua badan tersebut). Syirkah wujuh ini dibangun berlandaskan trust.

Self Trust, the Principle of Credibility

Membangun kredibilitas atau reputasi (diri maupun organisasi) memang memerlukan proses cukup panjang, bahkan bisa berbilang tahun. Uniknya, untuk meruntuhkan reputasi cukup dibutuhkan waktu sesaat, bahkan hanya sekian detik saja. Oleh karenanya menjadi sangat penting bagi pengusaha muslim membangun reputasi, menjaganya dan terus berusaha meningkatkannya. Dengan apa? tentu dengan mengenali, memahami dan melakukan hal-hal yang bisa menumbuhkan self trust. Demikian pula sebaliknya, ketika low trust atau bahkan distrust, hal ini harus dipandang sebagai sinyal-sinyal yang berbahaya yang harus segera diperbaiki baik bagi diri maupun organisasi.
Bayangkan ketika anda hendak membeli suatu barang atau sedang memasarkan 2 produk yang sejenis. Produk pertama adalah produk yang kita trust dan confidence dengannya, yang terkenal dengan reputasi baiknya, kualitasnya terjamin, prima layanan service-nya, juga bagus harga purna jualnya. Tentu kita akan dengan cepat memutuskan membeli produk tersebut, atau jika kita dalam posisi sebagai penjual maka akan dengan cepat berhasil menjual produk tersebut bahkan (mungkin) tanpa biaya promosi dan minim biaya operasional. Disinilah berlaku kaidah the economic of trust yakni TRUST = High SPEED + Low COST. Demikian pula sebaliknya, ketika Low TRUST = Low SPEED and High COST.

How to Increase Trust ?

Banyak orang percaya bahwa untuk maju dan sukses dalam karier dan bisnis, kita harus memiliki skill keahlian dan kemampuan terbaik. Tetapi faktanya, banyak orang yang pintar dan ahli ternyata tidak kunjung sukses dalam kariernya atau tidak berhasil di dalam bisnisnya. Mengapa demikian? Jawabnya adalah karena kemampuan dan keahlian ternyata bukan satu-satunya faktor meraih sukses karier dan bisnis. Diperlukan faktor lain dalam meraih kesuksesan yaitu dengan meningkatkan trust sebagai berikut:

1. Integrity
Unsur utama dalam integritas adalah kejujuran. Sekali saja kita berbohong, maka pasti akan diikuti kebohongan-kebohongan lain untuk menutupinya. Bagi seorang pengusaha muslim, kejujuran adalah harga mati, sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi dan harus menjadi prinsip hidup. Disipilin tepat waktu, juga faktor yang penting karena 5 menit saja bisa berarti banyak, mengingat banyak orang yang benci menunggu, walaupun sekian menit saja. Pengusaha muslim juga harus disiplin terhadap apa-apa yang sudah direncanakannya. Komitmen atau kongruen yaitu satunya kata dengan perbuatan, selaras antara apa yang diperbuat dengan apa yang dikatakannya. Sungguh Allah SWT sangat benci kepada orang yang hanya pandai mengatakan namun dia tidak melakukan apa-apa yang dikatakannya. Bertanggung Jawab adalah pertaruhan integritas seorang pengusaha muslim. Jangan pernah mengoper tanggung jawab walaupun bisa jadi tugas dan pekerjaan telah kita delegasikan ke orang lain. Tugas dan pekerjaan bisa dialihkan, tapi tidak dengan tanggung jawab. Ciri orang yang tidak bertanggungjawab adalah Blame (menyalahkan pihak lain), Excuse (banyak alasan), Denial (suka menyangkal) dan Justify (mencari pembenaran).

2. Intent-Motivation
Intensitas sangat berpengaruh dalam peningkatan trust. Mitra dan relasi bisnis kita tentu akan melihat sejauh mana keseriusan kita berbisnis. Seberapa rutin mengawal, memantau, dan mengevaluasinya. Sekuat apa semangat, motivasi dan passion berbisnis kita dan sejauh mana istiqomah kita menjalankan bisnis tersebut. Orang sukses dalam bisnis adalah orang yang menuntaskan apa-apa yang dimulainya, sementara orang yang gagal adalah orang yang hanya bisa mulai dan mulai tanpa menuntaskannya. Termasuk bisa juga dimasukkan dalam pembahasan ini adalah pentingnya komunikasi yang efektif. Semakin powerfull gaya komunikasi kita, tentu semakin cepat pula kita berhasil meyakinkan mitra bisnis. Kontribusi Powerfull communication secara relatif adalah 10% words, 40% tone dan 50% motion.

3. Capabilities
Banyak orang, walaupun telah memiliki integritas yang baik (misal jujur), juga telah memiliki tekad serius dan intensif dalam berbisnis, namun belum juga berhasil meraih apa-apa yang diharapkan. Wajar, karena bagi mitra bisnis tidaklah cukup melihat intent seseorang, tidak pula cukup mendapatkan jawaban atas pertanyaan “Siapa yang bisa dipercaya?”, namun mereka juga butuh jawaban atas pertanyaan “Siapa yang bisa diandalkan dan yang memiliki kemampuan mengerjakannya?”. Disinilah nilai penting bagi seorang pengusaha muslim memiliki skill, ilmu, kapasitas, kompetensi dan kemampuan mumpuni yang bisa diandalkan.

4. Result
Qimah (nilai) dalam berbisnis adalah materi, menjaganya dengan integrity atau akhlak. Disinilah berlaku filosofi Business and money love track record. Jejak rekam kita adalah faktor penentu terakhir yang akan dilihat mitra bisnis kita, apakah kita bisa delivier result atau sekadar delivier activity. Jika track record bisnis kita berorientasi hasil alias menghasilkan profit dan benefit, tentu trust akan kita dapatkan. Namun jika bisnis kita selalu tidak menghasilkan, alias rugi lagi bangkrut lagi, bagaimana orang trust kepada kita?
Demikian pentingnya perkara trust ini dimiliki seorang pengusaha muslim, sehingga memunculkan pertanyaan yang harus dijawab : Jika anda Low Trust, lantas dengan apa orang berbisnis denganmu? Atau lebih parah lagi, jika anda distrust, lantas bagaimana mungkin orang mau berbisnis denganmu? Wallahu a’lam.

Related

gallery 599669012800117824

Posting Komentar

emo-but-icon

Follow Us

Hot in week

Recent

Comments

Side Ads

Text Widget

Connect Us


item
Wordpress